3 Kiat Foto Candid

Foto candid kamera. Mungkin sudah banyak yang mengetahuinya. Bagaimana kita mengambil foto secara sembunyi-sembunyi. Mengabadikan momentum yang benar-benar bisa menghasilkan sebuah foto yang bercerita. Bisa saat peristiwa yang dinilai lucu, peristiwa yang mengharukan, maupun peristiwa-peristiwa lain yang bisa menginspirasi banyak orang. Banyak kiatnya, tapi pada kesempatan kali ini, kita coba 3 dulu kiatnya. Diantaranya sebagai berikut:

photo of white staircase
photo of white staircase
white concrete building during daytime
white concrete building during daytime

Pertama, Tak Harus Selalu Sembunyi-Sembunyi. Prinsip dari foto candid adalah mata tak menatap kamera. Hanya saja, semuanya itu tak harus selalu dilakukan secara sembunyi sembunyi. Kita juga bisa melakukannya dengan setting terlebih dahulu, dengan skenario yang telah disiapkan.

Dengan demikian, hasil yang bisa kita dapatkan bisa maksimal. Kenapa? Karena kita benar-benar menyiapkan sisi teknis kameranya. Biasanya, foto candid, karena kita sangat mengejar momentum, tak sempat kita memikirkan hal-hal teknis fotografi. Hasilnya kemudian, kadang komposisi tidak pas atau foto blur.

Kedua, Tentukan Komposisi Foto. Apa itu komposisi? Komposisi terkait dengan bagaimana presisi saat memotret dapat membuat foto . Selain itu, sekaligus subjeknya tampak lebih hidup meski dalam bentuk dua dimensi. Kiatnya bisa macam-macam, kamu mungkin bisa memanfaatkan panorama alam, kosen pintu, kerangka jendela, koridor ruangan, ornamen, hingga genangan air untuk subjek foto lebih natural.

Agar subjek atau orang yang difoto terlihat menonjol, komposisi bentuk dan garis dapat kamu samarkan. Kamera yang digunakan pun harus memiliki sudut pandang yang luas. Dengan menimbang komposisi di atas, hasil dari foto candid kamu menjadi lebih hidup dan estetis. Fokus tetap pada subyek foto, tapi dukungan komposisi bisa menambah hasil foto yang lebih menawan.

Ketiga, Perhatikan Exposure. Dalam Teknik fotografi, esposure ini terkait dengan bagaimana cahaya yang diterima oleh sensor kamera. Hasil foto yang terlalu terang atau overexposure biasanya terjadi karena tingginya tingkat exposure yang digunakan. Begitu pula sebaliknya, foto gelap atau underexposure diakibatkan pengaturannya yang rendah. Pintar-pintar mengatur exsposure menjadi trik tersendiri.

Untuk mengaturnya secara manual, fotografer harus mengontrol shutter speed dan apperture pada kamera. Namun, saat ini sudah banyak kamera canggih yang memiliki format exposure secara auto untuk memudahkan pengguna terutama pemula. Pilihan tentu ada pada diri kamu masing-masing. Apakah akan menggunakannya secara manual atau otomatis. Semua tentu sesuai dengan kebutuhan saja. Untuk sementara, itu saja kiat-kiatnya, semoga berhasil ya.